Kontekstualisasi Hadis Larangan Masuk Masjid Bagi yang Mengkonsumsi Tsum

Gustri Ardila, 4220041 (2025) Kontekstualisasi Hadis Larangan Masuk Masjid Bagi yang Mengkonsumsi Tsum. Sarjana thesis, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

[img] Text
Gustri Ardila 4220041 cover.pdf

Download (166kB)
[img] Text
Gustri Ardila 4220041 abstrak.pdf

Download (283kB)
[img] Text
Gustri Ardila 4220041 full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya hadis yang secara tegas melarang orang yang mengkonsumsi bawang putih untuk masuk ke dalam masjid. Hal yang menjadi penguatkan larangan tegas yang ditunjukkan dengan adanya ta’kid, sementara bawang putih merupakan bahan makanan yang halal untuk dikonsumsi. Terdapat perbedaan pendapat ulama dalam memahami hukum memasuki masjid bagi yang memakan bawang putih. Menurut Jumhur Ulama, meninggalkannya adalah lebih baik. Pada Kitab Syarah Shahih Muslim dijelaskan bahwasanya larangan tersebut hanya untuk menghadiri masjid, bukan memakan bawang putih dan sejenisnya. Pada Oleh karena itu, para ulama mengatakan di dalam hadis tersebut terdapat pelarangan bagi orang yang memakan bawang putih dan sejenisnya itu untuk memasuki masjid meskipun masjid itu kosong, karena masjid adalah tempatnya malaikat. Pemahaman yang muncul terhadap hadis tersebut masih berdasar kepada pemahaman tekstual, sehingga menghasilkan pemahaman yang bersifat kaku. Berdasarkan hal tersebut maka muncul pertanyaan, yaitu bagaimana pemahaman dan kontekstualisasi hadis tentang larangan masuk masjid bagi yang mengkonsumsi tsum. Metode penelitian pada skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif yang berjenis studi kepustakaan (Library Research) menggunakan pendekatan kontekstual guna mengkomunikasikan hadis-hadis Nabi yang diucapkan dalam situasi dan kondisi tertentu pada masa munculnya, sehingga relevan dengan kondisi dan situasi zaman sekarang. Pemahaman terhadap hadis dilakukan dengan mengumpulkan hadis-hadis yang setema dengan topik pembahasan dan memahami hadis berdasarkan latar belakang, situasi, kondisi dan tujuannya, serta memastikan makna dan konotasi kata-kata dalam hadis. Kemudian hadis juga dikaji dengan mengkontekstual pemahaman hadis dengan menganalisis konteks redaksioanal, serta analisis historis dan sosiologis Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka ditemukan hasil penelitian ini bahwa larangan tidak menjadi keharaman. Larangan mengkonsumsi tsum muncul karena disebabkan oleh efek yang ditimbulkan. Hadis larangan untuk memasuki masjid bagi yang mengkonsumsi bawang putih terkait dengan aroma yang muncul dari keringat ataupun bau mulut yang dapat mengganggu orang lain. Hal tersebutlah yang menjadi illat pelarangannya. Sehingga ketika illat tersebut terjadi, maka mengkonsumsi segala makanan yang dapat menimbulkan aroma yang mengganggu juga terlarang untuk masuk masjid. Bahkan hadis juga dapat dipahami bahwa illat juga tertuju pada kondisi atau tempat yang menjadi tempat berkumpulnya banyak orang.

Item Type: Skripsi/Thesis/Disertasi (Sarjana)
Keywords: Kontekstualisasi, Mengonsumsi, Tsum
Subjects: B Filosofi. Psikologi. Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP135-136.9 Literatur Hadis, Tradisi, Sunnah
Divisions: Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist
Depositing User: Mrs - Savira Suaida
Date Deposited: 16 Oct 2025 03:18
Last Modified: 16 Oct 2025 03:18
URI: http://repository.uinbukittinggi.ac.id/id/eprint/514

Actions (login required)

View Item View Item