Diki Novendra, 4220003 (2025) Studi Hadis Syarithah as Syaithan dalam Kitab Sunan Abu Daud. Sarjana thesis, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
|
Text
Diki Novendra 4220003 cover.pdf Download (297kB) |
|
|
Text
Diki Novendra 4220003 abstrak.pdf Download (293kB) |
|
|
Text
Diki Novendra 4220003 full.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kualitas dan pemahaman ulama terhadap hadis Syarithah as-Syaithan dalam kitab Sunan Abu Daud yang membahas tata cara penyembelihan hewan qurban dalam syariat Islam. Hadis ini penting dalam pembentukan aturan ibadah qurban, namun masih diperdebatkan ulama terkait kualitas dan pemahamannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif-analitis, yang meliputi takhrij hadis dan kajian terhadap pendapat-pendapat ulama yang terdapat dalam kitab syarah dan literatur hadis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi kualitas hadis Syarithah as-Syaithan dalam Sunan Abu Daud dikategorikan sebagai sahih liqairihi karena salah satu perawinya, Amru bin Abdullah, memiliki catatan terkait kredibilitasnya. Dari segi pemahaman, ulama klasik dan kontemporer memiliki interpretasi yang berbeda mengenai hadis ini. Ulama klasik seperti Abu Hanifah dan Imam Malik menekankan pada aspek teknis penyembelihan. Abu Hanifah berpendapat bahwa penyembelihan yang sah cukup dengan memotong tiga dari empat urat leher, sementara Imam Malik mensyaratkan pemotongan dua urat utama, yaitu wajdan (urat darah) dan hulqum (saluran pernapasan), untuk memastikan bahwa hewan mati dengan cepat dan tidak mengalami penderitaan. Sementara itu, ulama kontemporer lebih menyoroti konteks historis dan tujuan dari hadis ini. Ibnu Isa mengaitkan praktik penyembelihan yang tidak sempurna dengan kebiasaan jahiliyyah yang dipengaruhi oleh setan, sedangkan Syamsudin Al-Azimabadi menjelaskan bahwa istilah Syarithah as-Syaithan merujuk pada penyembelihan yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Shalih bin Fauzan dan Ahmad Sarwat menegaskan pentingnya memotong tiga dari empat urat leher untuk memastikan kematian hewan tanpa menyebabkan penderitaan yang berkepanjangan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah meskipun hadis Syarithah as-Syaithan memiliki status yang dipermasalahkan, kajian terhadapnya tetap penting dalam memahami cara penyembelihan qurban dalam Islam. Penelitian ini diharapkan memberikan wawasan dan kontribusi dalam literatur keilmuan Islam.
| Item Type: | Skripsi/Thesis/Disertasi (Sarjana) |
|---|---|
| Keywords: | Hadis, Syarithah as-Syaithan, Sunan Abu Daud, Penyembelihan Hewan |
| Subjects: | B Filosofi. Psikologi. Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP135-136.9 Literatur Hadis, Tradisi, Sunnah |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
| Depositing User: | Mrs - Savira Suaida |
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 08:33 |
| Last Modified: | 16 Oct 2025 08:45 |
| URI: | http://repository.uinbukittinggi.ac.id/id/eprint/516 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

