Rafid, 4220023 (2025) Kontekstualisasi Pemahaman Hadis tentang Safar Adalah Sebagian dari Azab. Sarjana thesis, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
|
Text
Rafid 4220023 cover.pdf Download (89kB) |
|
|
Text
Rafid 4220023 abstrak.pdf Download (91kB) |
|
|
Text
Rafid 4220023 full.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy |
Abstract
Penelitian ini dilatar belakangi oleh salah satu hadis nabi menyebutkan safar adalah sebagian dari azab sebagaimana yang diriwayatkan oleh sahabat Abu Hurairah. Hadis tersebut menyampaikan safar disebut sebagian dari azab yang dapat menyebabkan sulit makan, minum dan tidur maka realitanya yang ada hari ini malah sebaliknya. Pada masa sekarang di setiap daerah telah disediakan tempat penginapan yang menyediakan makan dan minum bagi orang yang bersafar. Dalam riwayat Ahmad bin Hanbal ditemukan bahwa safar disebut sebagian dari azab karena disibukkan dari melaksanakan puasa, shalat dan ibadah lainnya. Dalam Kitab Fathul Baari Syarah Shahih Bukhari dijelaskan yang dimaksud dengan azab di sini adalah kepedihan yang timbul akibat kepayahan atau kesulitan karena menunggang kendaraan, atau berjalan kaki dan meninggalkan kondisi yang normal. Safar pada zaman dulu mengendarai hewan seperti onta, kuda, domba, dan keledai sehingga mereka harus menempuh waktu yang lama. Terjadi suatu perubahan zaman dimana sekarang orang bersafar mengendarai sepeda motor, mobil, kereta api dan pesawat terbang sehingga waktu yang di tempuh hanya dalam hitungan beberapa jam. Dengan begitu apakah safar tersebut masih disebut sebagian dari azab? Penulis menggunakan metode tekstual dan kontekstualisasi pemahaman hadis guna mengkomunikasikan hadis-hadis Nabi yang diucapkan dalam situasi dan kondisi tertentu pada masa munculnya, sehingga relevan dengan kondisi dan situasi zaman sekarang. Pemahaman terhadap hadis dilakukan dengan mengumpulkan hadis-hadis yang terkait dan memahami hadis berdasarkan latar belakang, situasi, kondisi dan tujuannya, serta memastikan makna dan konotasi kata-kata dalam hadis. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, maka ditemukan hasil penelitian. Pemahaman secara tekstual terhadap hadis safar adalah sebagian dari azab. Kata azab dalam hadis ini tidak dipahami secara zahir sebagai siksaan atau hukuman dari Allah, tetapi sebagai majaz dari berbagai kesulitan dan kepayahan yang dialami oleh seseorang ketika bepergian jauh. Pada zaman sekarang, safar dilakukan dengan menggunakan alat transportasi seperti kereta, mobil, dan pesawat. Fasilitas perjalanan seperti mushalla, penginapan, kafe, dan akses komunikasi melalui internet telah banyak membantu terhubungnya musafir dengan anggota keluarga yang ditinggalkan. Safar dikatakan sebagian dari azab karena adanya `illat. Pertama `illat karena kesulitan dan ketidak nyamanan dalam aktifitas safar. Kedua, `illat karena mengguranggi kesempurnaan makan, minum, dan tidur dengan kadar yang dibutuhkannya. Ketiga `illat karena perpisahan dengan orang-orang tercinta, yaitu keluarga dan sanak saudara ketika berpisah lama dikhawatirkan akan membuat hubungan menjadi tidak harmonis. Keempat,`illat karena lalai dalam masalah ibadah, sebab musafir disibukkan dengan urusan safar sehingga sering terlalaikan puasa, shalat dan ibadah lainya. Jika tidak ditemukan `illatnya maka safar tidak lagi menjadi azab.
| Item Type: | Skripsi/Thesis/Disertasi (Sarjana) |
|---|---|
| Keywords: | Kontekstualisasi, Safar, Azab |
| Subjects: | B Filosofi. Psikologi. Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP135-136.9 Literatur Hadis, Tradisi, Sunnah |
| Divisions: | Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah > Ilmu Hadist |
| Depositing User: | Mrs - Savira Suaida |
| Date Deposited: | 16 Oct 2025 08:40 |
| Last Modified: | 16 Oct 2025 08:40 |
| URI: | http://repository.uinbukittinggi.ac.id/id/eprint/517 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |

