Penafsiran Penyusutan Bumi dari Tepi-tepinya berdasarkan Q.S Ar-Ra'd: 41 (Studi Komparatif Tafsir Zaghlul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari)

Irsal, 4120012 (2025) Penafsiran Penyusutan Bumi dari Tepi-tepinya berdasarkan Q.S Ar-Ra'd: 41 (Studi Komparatif Tafsir Zaghlul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari). Sarjana thesis, Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.

[img] Text
Irsal 4120012 cover.pdf

Download (161kB)
[img] Text
Irsal 4120012 abstrak.pdf

Download (247kB)
[img] Text
Irsal 4120012 full.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Skripsi ini merupakan salah satu karya ilmiah yang membahas mengenai penyusutan bumi dari tepi-tepinya yang terdapat dalam Q.S ar-Ra’d: 41 dengan mengambil sudut pandang mufassir Zaghlul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari yang menggnakan pendekan perbandingan. Kitab tafsir dengan corak ‘ilmi ini memuat penafsirkan ayat-ayat Al-Qur’an yang dikorelasikan dengan ilmu-ilmu pengetahuan (ilmu eksperimen) untuk mengungkapkan kemukjizatan Al-Qur’an. Pokok masalah penelitian ini adalah Bagaimana penafsiran penyusutan bumi dari tepi-tepinya berdasarkan Q.S ar-Ra’d: 41 menurut Zaghlul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari dan Bagaimana perbandingan Zaghlul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari dalam menafsirkan penyusutan bumi dari tepi-tepinya pada Q.S ar-Ra’d: 41. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang bersifat library research. Hasil penelitian yang didapat antara lain : Zaghlul al-Najjar menafsirkan Q.S. Ar-Ra’d: 41 menunjukkan secara ilmiah tentang penyusutan bumi. Hal ini mencakup menyusutnya massa bumi, pergerakan lempeng tektonik, abrasi pantai, kenaikan permukaan laut, serta desertifikasi. Fenomena ini menunjukkan keselarasan antara Alquran dan ilmu pengetahuan modern. Sedangkan Thanthawi Jauhari menafsirkan Q.S. Ar-Ra’d: 41 menunjukkan perubahan bumi dan kehidupan dalam ketetapan Allah. Perubahan ini mencakup kerusakan alam, eksploitasi manusia, pergeseran peradaban, serta fenomena alam seperti perubahan garis pantai dan pencemaran laut. Tafsir ini menegaskan bahwa semua perubahan adalah bagian dari kehendak Allah dan peringatan bagi manusia. Zaghloul al-Najjar dan Thanthawi Jauhari memiliki persamaan dalam menafsirkan Q.S. Ar-Ra’d: 41 sebagai gambaran perubahan bumi dalam kekuasaan Allah. Keduanya sepakat bahwa perubahan ini, baik alami maupun akibat ulah manusia, mencerminkan kebijaksanaan-Nya. Mereka menyoroti dinamika alam, seperti pergeseran daratan dan perubahan ekosistem, sebagai bagian dari keseimbangan yang diatur oleh Allah. Tafsir mereka menegaskan bahwa perubahan tersebut adalah bagian dari ketetapan Ilahi dan peringatan bagi manusia. Dan memiliki perbedaan dalam menafsirkan Q.S. Ar-Ra’d: 41. Al-Najjar menggunakan pendekatan ilmiah, menghubungkan ayat dengan fenomena geologi dan fisika bumi. Sementara itu, Jauhari menekankan aspek moral dan sosial, melihat perubahan bumi sebagai akibat dari perilaku manusia. Al-Najjar fokus pada faktor alamiah seperti pergerakan tektonik, sedangkan Jauhari mengaitkannya dengan eksploitasi dan ketidakadilan manusia.

Item Type: Skripsi/Thesis/Disertasi (Sarjana)
Keywords: Penyusutan Bumi, Tafsir 'Ilmi, Zaghlul al-Najjar, Thanthawi Jauhari
Subjects: B Filosofi. Psikologi. Agama > BP Islam. Bahaism. Theosophy, etc > BP100-134 Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah > Ilmu Al-Quran dan Tafsir
Depositing User: Mrs - Savira Suaida
Date Deposited: 18 Dec 2025 03:19
Last Modified: 18 Dec 2025 03:19
URI: http://repository.uinbukittinggi.ac.id/id/eprint/1308

Actions (login required)

View Item View Item